Sebelum kita mengetahui bagaimana konsumen mengevaluasi dalam menentukan pilihan sebelum membeli suatu barang atau jasa, sebaiknya kita cari tahu terlebih dahulu pengertian dari konsumen itu sendiri.
Konsumen adalah semua individu dan rumah tangga yang membeli atau memperoleh barang atau jasa untuk di konsumsi pribadi. Sedangkan menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen (UUPK), Konsumen adalah setiap orang pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi diri sendiri, keluarga, orang lain, maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan.
Setiap konsumen berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pemenuhan yang maksimal. Jumlah dan keanekaragaman barang yang dapat dipenuhi bergantung pada besar pendapatan atau penghasilan. Tingkat kemakmuran dan kesejahteraan seseorang atau masyarakat bergantung pada tingkat konsumsi yang digunakan.
proses Evaluasinya , merupakan salah satu aktivitas dalam proses pengambilan keputusan konsumen, memegang peranan penting dalam memprediksi perilaku pembelian konsumen. Saat konsumen melakukan aktivitas ini, mereka sedang mempertimbangkan atribut-atribut yang terdapat pada satu produk dan menilai atribut mana yang lebih penting ukurannya yang ia gunakan sebagai dasar keputusan memilih produk.
Dari berbagai informasi yang diperoleh, selanjutnya di proses untuk mendapatkan keputusan atau pertimbangan nilai akan suatu produk, dan akan menghasilkan beberapa atribut yang akan muncul, setelah itu baru di beri bobot dari berbagai alternatif.
Konsumen memproses informasi dari beberapa informasi dan membuat pertimbangan untuk memuaskan kebutuhan, konsumen mencari manfaat produk dan memandang produk sebagai suatu rangkaian atribut, atribut yang menonjol dianggap penting.
Proses pengambilan keputusan dapat dipandang sebagai tiga tahap yang berbeda namun berhubungan satu sama lain, yaitu :
- Tahap Masukan (Input)
- Tahap Proses
- Tahap Keluaran (Output)
perilaku setelah pembelian Apabila barang yang dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mungkin akan menolak dari daftar pilihan. Sebaliknya bila konsumen mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang yang baru saja membeli produknya.
oleh karna itu Setiap konsumen pada dasarnya berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dengan pemenuhan yang maksimal. Dan sebelum konsumen membeli suatu barang atau jasa konsumen biasanya akan mengevaluasi pilihan yang ada. Adanya seumber daya konsumen dan pengetahuan yang mendorong terjadinya proses keputusan tersebut, yaitu pengetahuan konsumen tentang merek dan kelas produk, pembelian dengan pertimbangan dan pencarian intesif, pembelian yang sering serta harga yang sedikit mahal tergolong produk dengan kualitas tinggi yang memacu menghasilkan suatu Evaluasi dalam pemilihan dan pengambilan keputusan pembelian.
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/53165/BAB%20II%20Tinjauan%20Pustaka.
http://velistigris.blogspot.com/2012/10/evaluasi-alternatif-sebelum-pembelian.html
http://www.slideshare.net/imanmulyana/keputusan-pembelian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar