Minggu, 09 November 2014

masalah ekonomi dan bisnis yang sedang trend saat ini


Sebuah trend baru di dunia perekonomian.ekonomi islam,apakah akan bisa mengentas kemiskinana yang melanda berbagai Negara.indonesia dengan SDA (sumber daya alam ) yang begitu berlimpah.namun kemiskinan terus bertambah,pengangguran terus meningkat.malaysia yang justru berbasis Negara federal.ternyata jauh lebih maju dari Indonesia.apakah perlu Indonesia menganut system Negara bagian itu. seperti yang pernah terjadi pasca proklamasi.RIS ( Republik Indonesia Serikat ) pada tahun 1949,ternyata perekonomian saat itu, jauh lebih baik dari kondisi sekarang.

Ekonomi islam,apakah solusi yang tepat.atau hanya trend saja.apakah masyarakat Indonesia terbuka dengan adanya system bagi hasil.atau masih nyaman dengan system bunga.Berikut wawancara informatika dengan kepala Lab.Ekonomi dan Bisnis UGM.dan juga Dosen Fak.Ekonomi Bisnis UGM.Bapak Drs.Dumairy.M.A. beberapa waktu lalu.

Bagaimana kondisi ekonomi sekarang di Indonesia,menurut pengamatan bapak ?

Saat ini Indonesia sedang mengalami permasalahan ekonomi di dua sektor.makro dan mikro.ekonomi makro adalah permasalahan-permasalan global yang bergerak dibidang moneter (uang dan bank ) dan dibidang rill (infrastuktur,pembangunan ).sedang ekonomi mikro lebih kepada permasalahan yang khusus dan nyata dengan kasat mata.seperti pembangunan jalan tol dan lain sebagainya.pemerintah Indonesia saat ini sedang asyik bermain hanya dibidang makro.itu pun pada bagian yang kedua yaitu bidang moneter.bukan pada bidang yang ril.sehingga hanya tampak dari luar baik sedang dalamnya ambruk.

Seperti inflasi rendah.atau sampainya kurs pada angka tertentu.itu hanya sebagai nila saja,sedang bukti nyata dari kemajuan ekonomi itu sendiri belum ada.sebenarnya kalau maslah makro itu bisa diatasi,maka yang mikro pun akan lebih mudah direalisasikan.sehingga banyak investor asing,yang bukan hanya menanam saham tapi juga berbentuk nyata seperti membangun pabrik,sehingga membuka lowongan kerja untuk masyarakat Indonesia.bukan bergerak pada penanaman saham saja.karena itu belum berdampak langsung untuk masyarakat kita.dia hanya membeli saham dan menjual nya lagi.

Terus bagaiman cara menarik investor asing yang bergerak langsung kepada masyarakat,seperti membangun pabrik ?

Investor asing akan tertarik membangun sebuah pabrik kalau infrastuktur di sebuah daerah itu sudah cukup memadai.contoh seorang pengusaha Arab,ingin membangun sebuah pabrik di Sumatra.nah,kalau infrastukturnya amburadul.seperti, jalan belum diaspal,listrik sangat terbatas,dan lain-lainnya.maka mereka pun akan merasa lebih rugi karena harus mengeluarkan modal yang lebih banyak.berbeda kalau semuanya sudah rapi.para investor itu pun akan lebih tertarik.lagi-lagi ini masalah ekonomi mikro yang belum terlearisir.pemerintah Indonesia saat ini lebih suka bermain dengan para investor yang bergerak dibidang jual beli saham.sehingga itu sangat menguntungkan bagi mereka.tapi justru sangat merugikan bagi masyarakat kecil.

Dulu Indonesia lebih maju dari Malaysia,Thailand,Srilanka,dan lain-lain,dalam bidang ekpor-impor barang.sebelum indonesia membuka jaringan dengan Malaysia.tapi setelah Indonesia membuka hubungan dengan Malaysia,dan akhirnya Malaysia belajar segala-galanya dari Indonesia.indonesia tak jauh ketinggalan dari Negara itu.selalu Indonesia nomer dua dari Malaysia di bidang ekpor -impor barang.kelapa sawit yang dulu Malaysia belajar dari Indonesia menjadi Negara peng ekspor terbesar kedua setelah singapura.singapura yang sama sekali tidak memiliki kebun kelapa sawit justru menempati urutan pertama.

Mengenai perbankan syari'ah,apakah akan berpengaruh besar bagi kemajuan perekonomian di Indonesia ?

Perbankan syari'ah sebenarnya ada potensi kesana.mungkin akan lebih ada pemerataan.namun saat ini Indonesia belum punya sekolah khusus,berkaitan tentang ekonomi syari'ah saja.sehingga banyak perusahaan yang merekrut pegawai dari dua elemen,ekonomi sendiri dan mu'amalah syari'ah sendiri.juga sosialisasi untuk ekonomi syari'ah masih kurang.target 5% dari perbankan nasional.sekarang sudah sampai 3 % sehingga perlu pengoptimalan lagi.karena di perbankaan itu,ada sistem bagi hasil dan itu berbeda dengan sistem bunga.selama ini ada selintiran bahwa bagi hasil itu sama dengan bunga.kalau bunga sifatnya tetap.dan diambil dari uang yang dijadikan transaksi.sedang sistem bagi hasil,dia mengambil dari untung yang didapat.adapun jumlah nya sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

Bagai mana dengan keadaan kurs rupiah sekarang ?

Rupiah sekarang stabil.tapi itu tadi,hanya terlihat sepintas saja.secara global.dan yang menikmati lebih banyak orang atas dari pada orang bawah.berbeda dulu,pernah saat dimana 1$ dollar,hanya 14 Rp.karena peran ekonomi Indonesia saat itu berpengaruh di dunia.sehingga permintaan rupiah meningkat dan harga rupiah naik.sedang sekarang kita belum bisa mempengaruhi perekonomian dunia.sehingga permintaan rupiah turun harga nya pun anjlok.bagaimana cara mempengaruhi dunia.dengan meningkatkan ekpor impor barang.menarik investor asing yang bergerak langsung dengan masyarakat.

Bagaimana tanggapan bapak mengenai kondisi ekonomi mesir, pasca revolusi?

Saya belum sempat mengamati.tapi kondisi ekonomi mesir saat ini terbilang bagus. meski pasca revolusi, masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan bahan-bahan pokok.dan harga sembako disini murah.transportasi murah,ini karena pemerintah mesir mau mensubsidikan barang-barang tersebut.mereka rela menanggung beban subsidi yang mereka berikan untuk kesejahteraan rakyat.mereka tidak terlalu memperhatikan omongan dari Negara-negara besar,seperti Amerika dan lain-laninya.berbeda dengan negara Indonesia.mesir tidak lebih kaya dari Indonesia.dari mulai minyak,rempah-rempah,dan sumber daya alam lainnya.kita tau,kita sebagai Negara agraris,seharusnya tidak lagi mengimport beras dari Negara tetangga.terus anda lihat,biaya kehidupan dimesir lebih murah dibanding indonesia.itu karena pemerintah kita takut memberikan subsidi untuk rakyatnya.karena dengan memberikan subsidi,merugikan Amerika Negara-negara besar lainnya.mereka takut nilai APBN turun,padahal APBN yah uang rakyat juga,tapi ko mereka lebih memilih menjaga perasaan Negara-negara besar itu.dari pada harus mensejahterakkan rakyatnya.

Sungguh ironis,dengan pemerintahan sekarang.kenapa ko,untuk rakyatnya sendiri susah.sedang korupsi di Negara kita terbilang keterlaluan.mereka takut dengan ancaman-ancaman Amerika.lemahnya mental pemimpin-pemimpin kita,membuat Indonesia belum juga bisa mandiri.terus bergantung pada Negara lain.kita butuh sosok pemimpin seperti Bung Karno.persetan dengan Amerika.keberaniannya membawa Indonesia disegani masyarakat dunia.

Bagaimana menurut bapak,mengenai sistem Zakat.apakah itu menjadi solusi dari persoalan-persoalan tersebut ?

Zakat itu dalam islam.kalau untuk diluar islam kita sebut sebagai pajak.dan kurang lebih pajak dan zakat memiliki tujuan sama.menarik harta dari orang kaya untuk orang miskin dengan tujuan terjadinya pemerataan itu.baik zakat maupun pajak,kalau benara-benar dijalankan dengan baik,maka itu bisa menjadi solusi baik untuk persoalan - persoalan ekonomi di Indonesia.tapi kan faktanya,baik zakat apa lagi pajak sudah susah mencari lembaga yang benar-benar menjalankan tugasnya.kasus Gayus,sebagai contoh kecil,sehingga masyarakat sudah malas untuk membayar pajak.yah,karena mereka takut uang nya tidak masuk Negara,malah masuk ke perut orang yang tak bertanggung jawab.demikian dengan zakat,ada satu peristiwa saat dimana jumlah muzakki bertambah juga jumlah mustahik nya bertambah.tapi setelah diteliti ternyata mustahik lebih banyak saudara dari si 'amil.jelas orang itu-itu saja,sehingga pembagian zakat pun dibilang kurang merata.sekarang masyarakat lebih memilih lembaga swasta dari pada lembaga milik pemerintah.karena kalau sudah pemerintah,sudah sering sekali banyak kendala.potong sana-potong sini,yah lagi-lagi yang kena imbasnya rakyat.

Malaysia yang hanya memiliki satu ras.tapi menganut sistem Negara federal ,dan itu membuatnya maju,apakah itu bisa dilakukan di Indonesia ?

Malaysia dengan sistem kerajaan.dan memiliki negara bagian yang cukup banyak.membuatnya lebih terkontrol.lihat Negara-negara yang memiliki lahan luas,hampir kebanyakan menganut sistem Negara federal.seperti Amerika,kanada dan lain-lain.indonesia dulu pernah,pada tahun 1949 yang kita dengar sebagai RIS republik Indonesia serikat.dan ternyata pada saat itu memang sektor ekonomi lebih baik dari sekarang.tapi itu dulu.sekarang pemerintah kita tidak mau ada nya seperti itu.tidak apa kalau pemerintah memang tidak ingin negara kita terpecah belah,menjadi Negara bagian.namun sampai saat ini kita belum memiliki sosok pemimpin yang bisa diandalkan.yang siap berkorban untuk kesejahteraan rakyatnya.bersahaja dan disegani seperti Soekarno.atau di India ada Mahatma Ghandi.

Tapi menurut saya,kalau keadaan terus begini.negara federal itu bisa menjadi solusi baik.sehingga terjadinya pemerataan dan penghargaan budaya lokal.selama ini kan bangunan-banguna besar hanya ada di ibu kota dan kota besar lainnya.dan mungkin itu lebih bisa terkontrol.sehingga terjadinya pemerataan.

Terakhir,apa harapan bapak untuk perkembangan perekonomian di Indonesia ?

Harapan saya,adanya solusi rill dari pemerintah.mulai dari infrastruktur prasarana kebutuhan rakyat.seperti pembangunan gedung-gedung sekolah ditempat-tempat terpencil.subsidi tidak tanggung-tanggung.sehingga masyarakat akan nyaman dengan adanya subsidi itu.tak ada lagi budaya korupsi pemerintah yang berlebihan.terus juga kita belum mempunyai sosok pemimpin yang bersahaja itu, yang bangga dengan budaya lokal.saya harap,kedepan sosok pemimpin seperti itu sudah ada di negri kita.terus juga kurangnya kreatifitas pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja untuk golongan rakyat tertentu.kesederhanaan yang masih langka pada pemimpin-pemimpin kita.mereka masih asyik bermewah-mewahan.tentu tidak semua pemimpin kita,tapi itu mendominasi.dan kesadaran penuh dari setiap sektor perekonomian untuk bahu-membahu,bersatu saling melengkapi satu sama lain.tidak adanya tumpang tindih antar sektor,yang berakibat merugikan negara.



M.kompasiana.com/post/read/385550/2/wawancara-bersama-pakar-ekonomi.html


Tidak ada komentar:

Posting Komentar